Kemarin
seketika gempar dengan pemberitaan salah seorang warga di kota kami. Dalam
pemberitaan yang beredar, warga yang meninggal dunia disinyalir terpapar virus
yang sangat menakutkan itu. Tak ayal lagi, pagi-pagi semua grup WA dan media
sosial lainnya penuh dengan pemberitaan yang sama. Pun demikian halnya dengan
percakapan di grup WA.
Nyatanya
jika ada kejadian yang meninggal, dan itu ada di dekat kami tinggal pasti
membuat gempar dan tentunya sangat menakutkan. Walau kematian adalah suatu hal
keniscayaan, tetap saja bagi sebagian orang kematian menajadi sebuah misteri
yang menakutkan. Apalagi saat ini tengah ramai wabah sang virus.
Namun dari
kondisi yang lumayan mencekam ini, nyatanya warga di kota kami masih relatif
tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa. Lalu lalang jalan memang sedikit
berkurang, namun menurut saya semata hanya karena tidak adanya kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Selebihnya, tempat-tempat publik lainnya masih relatif ramai.
Kesadaran
warga memang tentu tidak seragam. Apalagi jika dalih ekonomi dan urusan perut
yang menjadi alasan utama mereka untuk mengurangi kegiatan berkerumun dengan
masa, tentu menjadi alasan yang sangat sulit. Tidak dipungkiri memang, sebagian
besar mata pencaharian warga di kota saya sebagai pedagang, nelayan dan jenis
wirausaha lainnya.
Jika mereka
tidak berusaha hari ini, apa yang akan menjadi bekal mereka untuk tetap
menjamin asap dapur tetap ngebul. Kembali pada berita yang tadi pagi merebak.
Berbagai macam pendapatpun akhirnya bermunculan. Intinya ada dua. Satu berusaha
meramaikan dengan cera membagikan, dan yang kedua berusaha untuk menutupi
dengan tidak ikut-ikutan menyebarluaskan.
Bagi yang menutupi
dengan tidak ikut-ikutan menyebarluaskan, secara garis besar dengan alasan
menjaga perasaan keluarga almarhum. Sedangkan yang kedua, yang berusaha
menyebarkan, bermaksud untuk memberikan peringatan pada warga untuk lebih waspada.
Saya yakin, tentu keduanya punya masud dan tujuan baik tertentu.
Perbincangan
tentang berita kematian pagi tadi masih juga menjadi topik hangat di berbagai
WA grup yang saya miliki. Sampai pada sore menjelang muncullah berita tentang
hasil pemerikasaan rumah sakit berwenang. Dalam keterangan yang diberikan,
ternyata warga yang diduga positif mengindap Covid 19 ternyata tidaklah benar. Seketika
lambat laun, mereda juga pembicaraan tentang hal tersebut.

Sama Bu, kejadian terjadi juga di parungkuda di perumahan Kaka saya, di berita dikabarkan penanganan nya sdh standar oenenaganan jenazah Corona. Tenyata bukan katanya. Tapi memanglah jika dalam keadaan wabah seperti ini hati-hati perlu. Toh yang meninggal diperlakukan seperti pasien Corona tidak akan terlalu merugikan. Tapi jika yg meninggal ternyata Corona dan ditindak pemakaman biasa. Yaa sudah terpapar lah semua yang pegang
BalasHapusIya tidak ada salahnya mengikuti standart protokol yang ada. terlepas benar atau tidak, setidaknya sudah menempuh jalan yang paling aman
Hapusgegara korona, reaksi masyarakat kita bermacam rasa: aktif, reaktif atau bahkan pasif
BalasHapussemoga cepat berlalu
Sebenarnya bukan salah warga juga, karena saat pengantaran jenazah di perlakukan protokoler seperti korban Covid 19
Hapus