Rabu, 01 April 2020

Balada Lamban Belajar


Begini rasanya menjadi golongan yang lamban belajar. Tertatih, terseok, terjerembab, bahkan hampir-hampir saja putus asa. Untungnya masih tersisa rasa penasaran yang begitu besar, hingga pada titik bangkit penulis harus mulai lagi. Lantas, apakah akan langsung berjalan mulus tanpa hambatan? Tentu tidak...butuh waktu untuk berproses walau perlahan dan mungkin sangat lamban untuk bisa memahaminya.
Konsistensi dan komitmen yang kuatlah kiranya yang mampu menjadi pendobrak semangat selama kurang lebih tiga empat hari belakangan ini. Laksana bocah kecil yang baru saja memiliki mainan barunya, rasanya terus-terusan ingin selalu melihat dan melihatnya lagi.
Belajar menulis, nyatanya bak candu yang dapat memabukkan. Yang penulis rasakan, inilah salah satu media yang akan menjadi sahabat sejati mendengarkan keluh kesah dan segudang cerita dan pemikiran-pemikiran yang mungkin tak bisa sembarang orang untuk bisa menerima dan memahamiunya.
Dan penulis percaya, kekuatan goresan pena akan jauh lebih mengena dan terasa dibandingkan dari sayatan sebilah pedang sekalipun. Bersykur selalu bertemu dengan pihak-pihak yang sangat memberikan dukungan yang luar biasa. Sebagai seorang guru pada umumnya, penulis yakin kegiatan tulis menulis sebenarnya bukanlah hal asing bagi guru. Namun apakah hal ini sudah kita lakukan dengan baik? Itulah kalimat pertanyaan yang selalu penulis pegang untuk selalu menjadikan alasan untuk cepat-cepat kembali merangkai kata. Apa rangkaian katamu hari ini?

16 komentar:

Belajar Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik

#KMP3 Ramadhan baru saja usai. Seiring gema takbir yang berkumandang. Nuansa bahagia menyambut hari yang fitri. Berbagai penganan pun dihi...