Tak mudah bagiku untuk merangkaimu wahai fiksi. Tak cukup nyali dan diksi yang kupunya tuk mengejamu. Tapi, apa aku kan selalu akan menyerah? Tentu tidak. Tapi setidaknya, beri aku waktu.
Waktu? Pasti kata itu akan kembali kau pertanyakan. Ya Waktu..sekalipun aku tak tahu sampai kapan waktu itu bisa aku tentukan. Tapi percayalah, aku akan berusaha. Karena apa...karena memang kau layak untuk diperjuangkan.
Untuk bisa mendekati dan selalu ada disampingmu itu tak mudah. Jadi memang kau sangat layak untuk diperjuangkan. Masihkah kau tak percaya..Aku tak akan menyalahkanmu. Karena belum satupun yang bisa kubuktikan untukmu. Ya...betul, betul yang kau bilang. Bualan...aku tak akan mengelak dan menampik ucapan itu. Tapi, percayalah...kau memang layak tuk diperjuangkan.
Sekalipun kali ini, aku menyerah. Menyerah sebelum berperang. Tapi jangan khawatir. Aku akan tetap berjuang, bangkit dalam keterpurukan dalam melawan kekalahan tanpa perjuangan...
#edisimenyerahtakbisanulisfiksi

Aw...aw... masa seorang Utik menyerah, Utik ulah kitu ah...
BalasHapussemangat teteh ku,
BalasHapusini tak mudah, tapi layak di perjuangkan
tetep semangat :)
Dalam keadaan nyerahpun dia nulis. Bohong banget kalau menyerah teh utik mah pejuang literasi hebaatt tahan banting. Tantangan segimah kecill... Semngat teh... Semangatin aku maksdnya
BalasHapus