Sebagai
seorang pendidik yang fitrahnya mengajar dan mendidik, tentu image baik
akan selalu “dipaksa” melekat pada diri seorang guru. Guru seakan tak boleh
punya salah. Kebaikan-kebaikan yang dibuat oleh seoarng guru seakan adalah
suatu yang lumrah dan wajar. Namun jangan sekali-kali berbuat salah, kesalahan
dari seorang guru seakan telah menempatkan guru pada tempat terujung, terdalam
dan paling gelap dari sisi kemanusiaan. Padahal hakikatnya seorang guru juga
hanyalah manusia biasa yang tentu tempat salah dan kilaf.
Seorang
guru yang selama ini telah dikenal sejak lama sebagai pasukan Oemar Bakri
sebagai sosok yang digugu dan di tiru, sebagai sosok pahlawan tanpa tanda jasa
sebagai salah satu agen perubah yang ada di masyarakat.
Terlepas
dari semua hal yang penulis sampaikan diatas, tentu sebagai seorang guru,
penulis hanya akan melihat dari sisi positifnya saja. Tidak mudah memang bagi
penulis, namun bukan suatu hal mustahil yang dapat kita coba.
Personal
branding bagi seorang guru, penulis maknai
sebagai sesuatu yang dibangun oleh seorang guru secara pribadi tentunya untuk
menciptakan brand atau image yang baik. Citra atau image
yang dibangun tentu berguna untuk menciptakan ke khasan terkait kompetensi yang
dimiliki oleh guru tersebut. Citra positif yang diupayakan untuk dibangun ini
terkait juga dengan aktualisasi yang coba ditonjolkan oleh seseorang, tanpa
terkecuali guru.
Personal
branding bagi seorang guru dapat tercermin
dari perilaku posistif kesehariannya. Salah satu contoh personal branding
yang umum dimiliki oleh seorang guru antara laincerdas, dapat memotivasi
tinggi, bisa memberikan semangat untuk terus berprestasi, berbakat (multi
tasking), memiliki interpersonal skill dan tulus dalam melayani
peserta didik maupun masyarakat lain secara umum.
Personal
branding bagi seorang guru adalah proses
sepanjang masa yang terus diupayakan sebagai bagian dari upaya pembelajar
sepanjang hayat untuk terus dapat menerjemahkan dan mengimplementasikan secara
nyata kebermaknaan belajar.
Personal
branding yang dapat dibangun oleh seorang
guru dengan cara mengemban amanah, dan dibangun berdasarkan kualitas reputasi
kehidupan guru, kemampuan melaksanakan tugas dengan dapat menaikan mutu pembelajaran
siswa, memiliki kepribadian terpuji, pemahaman wawasan kependidikan dan
partisipasi dalam kemasyarakatan .
Tujuan
atau cita-cita seorang guru (siswa lebih berkembang, brand berkaitan
dengan persepsi). Secara sederhana seorang guru dapat memasarkan diri melalui
kecakapannya. Personal branding dengan melakukan reputasi kepribadian
berkualitas dalam keseharian inilah yang perlu dibangun para guru di Indonesia
agar lebih mempunyai “value”.
Tujuan
personal branding terlihat menjadi lebih baik, citra yang baik, meraih
prestasi (prestasi seorang guru adalah mencetak murid-murid yang dapat
mengadopsi dan memahami pelajaran yang disamapaikan) akademik maupun
non-akademik.
Berbagai
cara yang dapat digunakan dalam mewujudkan personal branding bagi seorang guru
antara lain ;
1.
Komunikasi
Berkomunikasi
dengan peserta didik juga sangat penting. Memberikan motivasi, ilmu baru dan
pengalaman-pengalaman. Dari komunikasi yang baik dapat dibangun kesan posistif
yang coba kita sampaikan pada lawan bicara yang kita kehendaki. Personal
branding juga akan sangat mudah dibangun dari adanya komunikasi yang efektif
antara komunikator dan komunikan.
2.
Miliki Medianya
Perkembangan
teknologi di era 4.0 ini merupakan suatu kesempatan yang sangat memudahkan
untuk membangun komunikasi tanpa terhalang ruang dan waktu. Kecanggihan
teknologi komunikasi dewasa ini seperti facebook, twitter, instagram, blog,
vlog, dan lainnya dapat untuk membantu mempromosikan personal branding
yang coba dibangun oleh seseorang, tidak terkecuali guru.
3.
Jaga dan pertahankan
Meraih
itu lebih mudah dari mempertahankan. Personal branding yang telah
melekat pada diri seseorang seyogyanya tetap dijaga. Karena hakikatnya manusia
sebagai pembelajar sepanjang hayat dituntut untuk terus menghias dirinya dengan
ilmu-ilmu yang bermanfaat. Menjaga dan tetap mempertahankan personal
branding yang telah dimiliki oleh seoarng guru tentu dengan maksud agar
dapat menjadi inspirasi dan teladan yang baik bagi peserta didik.
Personal
branding adalah bagaimanakita membangun dan
mempromosikan apa yang kita perjuangkan.
Mungkin kita lebih sering mendengar penggunaan istilah brand pada merek-merek
ternama. Namun brand activation/ aktivasi brand bisa Anda terapkan juga
pada diri kita. Personal branding merupakan kombinasi unik dari
keterampilan dan pengalaman
Personal branding merupakan sebuah konsep yang kita bangun dalam kondisi baik
oleh diri sendiri untuk memberikan kesan dan citra pada orang lain tentang
bagaimana persepsi yang ingin kita bangun. Sebagai seorang guru, tentu
membangun personal branding adalah juga sebuah cara untuk
meningkatkan kualitas
keprofesionalannya.
Pendidikan adalah salah satu fokus yang penting bagi diri kita
untuk dieksekusi sepanjang rentan kehidupan. Sebagaimana Jim Rohn pernah
mengatakan: “formal education will make you a living and self-education
will give you a fortune”.
Personal branding juga berperan dalam memperjelas tujuan-tujuan yang ingin
kita capai. Membantu kita lebih terlihat dan diakui, serta membangun keunikan
pribadi. Personal branding yang telah terbangun membantu kontrol diri dan kekuatan dan ketahanan. Dan
yang pasti, personal branding akan menggambarkan citra diri yang unik dan berbeda. Personal branding
merupakan sebuah cara termudah untuk mendefinisikan diri kita yang berbeda
dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar