Sabtu, 04 April 2020

Benarkah Satu Warga Yang Meninggal Karena Corona?


Kemarin seketika gempar dengan pemberitaan salah seorang warga di kota kami. Dalam pemberitaan yang beredar, warga yang meninggal dunia disinyalir terpapar virus yang sangat menakutkan itu. Tak ayal lagi, pagi-pagi semua grup WA dan media sosial lainnya penuh dengan pemberitaan yang sama. Pun demikian halnya dengan percakapan di grup WA.
Nyatanya jika ada kejadian yang meninggal, dan itu ada di dekat kami tinggal pasti membuat gempar dan tentunya sangat menakutkan. Walau kematian adalah suatu hal keniscayaan, tetap saja bagi sebagian orang kematian menajadi sebuah misteri yang menakutkan. Apalagi saat ini tengah ramai wabah sang virus.
Namun dari kondisi yang lumayan mencekam ini, nyatanya warga di kota kami masih relatif tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa. Lalu lalang jalan memang sedikit berkurang, namun menurut saya semata hanya karena tidak adanya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selebihnya, tempat-tempat publik lainnya masih relatif ramai.
Kesadaran warga memang tentu tidak seragam. Apalagi jika dalih ekonomi dan urusan perut yang menjadi alasan utama mereka untuk mengurangi kegiatan berkerumun dengan masa, tentu menjadi alasan yang sangat sulit. Tidak dipungkiri memang, sebagian besar mata pencaharian warga di kota saya sebagai pedagang, nelayan dan jenis wirausaha lainnya.
Jika mereka tidak berusaha hari ini, apa yang akan menjadi bekal mereka untuk tetap menjamin asap dapur tetap ngebul. Kembali pada berita yang tadi pagi merebak. Berbagai macam pendapatpun akhirnya bermunculan. Intinya ada dua. Satu berusaha meramaikan dengan cera membagikan, dan yang kedua berusaha untuk menutupi dengan tidak ikut-ikutan menyebarluaskan.
Bagi yang menutupi dengan tidak ikut-ikutan menyebarluaskan, secara garis besar dengan alasan menjaga perasaan keluarga almarhum. Sedangkan yang kedua, yang berusaha menyebarkan, bermaksud untuk memberikan peringatan pada warga untuk lebih waspada. Saya yakin, tentu keduanya punya masud dan tujuan baik tertentu.
Perbincangan tentang berita kematian pagi tadi masih juga menjadi topik hangat di berbagai WA grup yang saya miliki. Sampai pada sore menjelang muncullah berita tentang hasil pemerikasaan rumah sakit berwenang. Dalam keterangan yang diberikan, ternyata warga yang diduga positif mengindap Covid 19 ternyata tidaklah benar. Seketika lambat laun, mereda juga pembicaraan tentang hal tersebut.

4 komentar:

  1. Sama Bu, kejadian terjadi juga di parungkuda di perumahan Kaka saya, di berita dikabarkan penanganan nya sdh standar oenenaganan jenazah Corona. Tenyata bukan katanya. Tapi memanglah jika dalam keadaan wabah seperti ini hati-hati perlu. Toh yang meninggal diperlakukan seperti pasien Corona tidak akan terlalu merugikan. Tapi jika yg meninggal ternyata Corona dan ditindak pemakaman biasa. Yaa sudah terpapar lah semua yang pegang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tidak ada salahnya mengikuti standart protokol yang ada. terlepas benar atau tidak, setidaknya sudah menempuh jalan yang paling aman

      Hapus
  2. gegara korona, reaksi masyarakat kita bermacam rasa: aktif, reaktif atau bahkan pasif
    semoga cepat berlalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya bukan salah warga juga, karena saat pengantaran jenazah di perlakukan protokoler seperti korban Covid 19

      Hapus

Belajar Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik

#KMP3 Ramadhan baru saja usai. Seiring gema takbir yang berkumandang. Nuansa bahagia menyambut hari yang fitri. Berbagai penganan pun dihi...