Kelebihan pun kekurangan yang ada pada anak, baiknya disikapi dengan bijak oleh para orang tua. Ukuran pintar tidak hanya sekedar dari nilai-nilai kognitif yang tertera di raport. Tidak dipungkiri memang, siapa yang tak ingin cakap dan terampil dalam segi kognitif yang masih sering dielu-elukan kebanyakan orang.
Melabelkan sesuatu pada anak dengan label yang kurang baik bukanlah solusi yang tepat. Orang tua mungkin juga guru masih terfokus pada kekurangan yang ada pada anak. Kelebihan yang ada pada anak akhirnya tertutupi hanya karena ia tidak bisa memenuhi standart kompetensi yang berlaku.
Belajar bisa menerima segala perbedaan pasti membutuhkan ruang dan waktu tersendiri. Tidak perlu terburu-buru dalam menjatuhkan vonis tertentu yang sejatinya kita sendiri masih banyak meraba. Jangan sampai hanya karena ketidaksabaran dan keegoisan sebagai orang tua, yang pada akhirnya justru memadamkan potensi tersembunyi yang ada pada anak.
Dalam proses pembelajaran, capaian hasil yang diperoleh anak pasti beragam. Mengingat kemampuan anakpun juga beragam. Tidak hanya berpatok pada satu acuan tertentu saja. Toh, anak juga sedang berproses. Nasibnya tidak melulu mutlak hanya ditentukan oleh capaiannya saat ini saja.
Tidak perlu terburu-buru untuk memaksa anak memahami dan mengerti apa yang kita ajarkan. Pun tak perlu buru-buru dalam menyimpulkan. Pelabelan tertentu pada anak, acapkali malah hanya melukai perasaan yang ada. Dan tidak jarang akan sangat membekas di hati dan pikiran anak.
Bukankah kita juga menyadari kalau kompetensi ikan pasti akan berbeda dengan kompetensi burung?
#kmp3
#feature
#kelasmenulisperpustakaan
Betul sekali...
BalasHapus