Minggu, 05 April 2020

Niat Ga Sih?


Menulis...merangkai kata? Sesuatu yang dulu pernah sangat saya hindari, bahkan sedikit membuat saya alergi dan sangat tidak ingin menyentuhnya. Tapi anehnya saat itu, saya tidak lantas berjauhan dengan seluk-beluk penulisan. Tetap berada dalam komunitas yang sama sekali hanya saya nikmati tanpa ikutan menulis.
Sungguh kelakuan yang aneh kalau saya ingat-ingat lagi saat ini. Memberanikan diri masuk dalam sebuah komunitas yang sama sekali tidak saya minati. Dan lebih anehnya lagi, berada dalam komunitas itu saya betah. Bukandalam hitungan satu dua hari, bahkan terbilang tahunan. Jujur memang saat itu ada hal lain yang menjadi motivasi saya mengapa menceburkan diri walau tak ingin basah.
Ada hal lain yang sangat ingin saya pelajari saat itu. Dan tentunya iklim kekeluargaan yang menurut saya siapa pun pasti ingin masuk kedalam komunitas ini. Mengapa tak jua saya menulis saat itu? Secara teoritis sebenarnya sudah sangat mumpuni untuk bisa menulis.
Teori dan terpaan oleh senoir-senior yang rutin diberikan sebenarnya sudah lumayan cukup untuk mulai menulis. Namun sekali lagi, niat dan tekadnya belumlah bulat. Akhirnya saat itu saya lebih memilih fotografi dan mulai mengenal dunia kehumasan.
Menulis memang tidaklah cukup hanya dengan bekal pengetahuan dan teori saja. Pun demikian dengan halnya yang bernama bakat. Bagi saya, menulis bukanlah sebuah bakat yang diturunkan atau diwariskan. Menulis adalah sebuah keinginan dan kemauan yang harus diwujudkan nyata. Bukan hanya sekedar impian-impian seperti yang dulu pernah saya lakukan.
Impian-impian saja, tanpa adanya aksi nyata sama dengan bualan. Lantas apakah saat ini saya sudah merasa bisa dalam menulis? Jawabannya sederhana. Masih tetap belum bisa.
Saya menyadari, tulisan saya belumlah baik. Masih banyak tata bahasa dan teknik penulisan yang masih saya langgar. Pun demikian halnya dengan teori-toeri yang saat ini berkembang pesat tentu tak lagi belum bisa saya ikuti semua.
Lantas apa bedanya dengan pengalaman saya di masa yang lampau? Sangat berbeda tentunya. Dulu saya hanya sebatas mimpi. Sebatas angan-angan ingin nulis tanpa adanya aksi nyata. Tak satu kalimatpun saya buat. Tapi sekarang, mulai mencoba untuk menulis.
Apakah susah...apakah menyenangkan? Coba sendiri deh, hati-hati, menulis bisa buat jatuh cinta lho..

4 komentar:

  1. Betul, kata-kata teh Utik menulis adalah candu terasa kini olehku. Spertinya bisa jadi bahan tulisan deh... Thanks yaa energi positifnya

    BalasHapus

Belajar Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik

#KMP3 Ramadhan baru saja usai. Seiring gema takbir yang berkumandang. Nuansa bahagia menyambut hari yang fitri. Berbagai penganan pun dihi...