Saat buka
puasa adalah saat yang selalu dinantikan oleh semua yang tengah menjalani
ibadah puasa. Pun demikian halnya dengan anak-anak. Bahkan terkadang sudah
sejak siang mengumpulkan apa saja yang ingin dimakan saat buka puasa nanti.
Demikian
pula yang dulu saya lakukan saat masih kecil. Dengan adik dan saudara-saudara
yang lain kami kumpulkan makanan dan minuman. Tiba saatnya berbuka, ah ternyata
perut kecil kami tak mampu menampung semua itu. Ternyata hanya benar-benar
lapar mata.
Usai buka
puasa dan dilanjutkan dengan sholat maghrib, kami pun bersiap tuk pergi ke
masjid raya dekat rumah kami. Ada keseruan dan kebahagiaan tersendiri bagi kami
karena bisa berjumpa dengan kawan-kawan yang lain di masjid nanti.
Masjid kami
saat itu keadaannya masih sangat sederhana. Bangunan permanen tembok hanya ada
di bagian depan saja. Sementara untuk jamaah perempuan ada di belakang.
Bangunannya masih sederhana. Berbentuk rumah pangung dari kayu.
Keisengan
saya dan banyak kawan-kawan lainnya sering terjadi saat tarawih tiba.
Diawal-awal sembahyang kami masih tertib. Masih ada rasa takut dengan guru
ngaji dan imam masjid yang selalu memantau kami anak-anak kecil.
Namun saat
pertengahan tarawih tiba, kami mulai iseng. Termasuk saya tentunya. Kami akan
turun ke bawah panggung. Dan sejurus kemudian menjahili yang tengah
melaksanakan tarawih diatas kami. Dengan menggunakan rumput kami sering iseng. Biasanya
yang menjadi target kami adalah teman-teman sepermainan sendiri. Tapi seringnya
kami apes, bukan teman-teman yang kena, tapi justru Acil guru ngaji kami
sendiri. Kebayang kan, apa yang kemudian terjadi pada kami...
Tantangan
#Day2 #RWCODOP2020
#RWCODOP2020
#OneDayOnePost
#RWCDay2
#Ramadhan2020
Cieeee... Tantangan RWC ODOP
BalasHapusHahahhaha....
Hapusngaleyed ning nya keur leutik na... hehehe
BalasHapusHahahhaa, tobat da ayeuna mah
HapusTernyata yaa... Hehehe
BalasHapusBaheula eta mah, ayeuna sesekali hahhaha
HapusPernah dijitak, gak, sama gurunya? ðŸ¤
BalasHapus