Jumat, 01 Mei 2020

Saat Kantuk Itu Datang


Tantangan #Day9 #RWCODOP2020
#RWCODOP2020
#OneDayOnePost
#RWCDay9
#Ramadhan2020

Masa kecil itu sungguh menyisakan beribu cerita yang selalu indah untuk dikenang. Banyak sekali cerita yang begitu memalukan saat itu, namun menjadi gelak tawa saat sekarang kembali kuceritakan. Jujur, bukan cerita yang menginspirasi memang. Hanya sekedar cerita bocah kecil dengan segala petualangannya.
Masa puasa layaknya anak-anak tentu aku juga sangat menikmatinya dengan seribu cerita. Rasanya tiada hari yang paling membahagiakan selain saat masa puasa. Karena tidak seperti hari biasa, sajian di meja tentu menjadi luar biasa,
Belum lagi mendekati masa akhir ramadhan. Berburu baju lebaran dan segala asesoris lainnya sudah menjadi hal wajib yang selalu kurindukan saat itu. Pun demikian dengan saat-saat harus ke masjid raya untuk menunaikan ibadah sholat taraweh bersama saudara dan teman-teman kecilku lainnya.
Umumnya anak-anak di masa itu, saat menjelang waktu berbuka pun aku selalu mengumpulkan semua makanan yang ingin kuhabiskan saat berbuka nanti. Tentu saja makanan dan minuman yang sudah kuburu sejak siang menjelang.
Tiba saat waktu berbuka menjadi masa-masa yang paling dinantikan. Tak sabar rasanya ingin melahap semua yang ada di hadarapnku. Namun sayang, perut kecilku saat itu tidak mungkin bisa menghabiskan semuanya. Dan akhirnya semua hanya menjadi cita-cita semata.
Kenyang usai menyantap semua sajian dan diikuti dengan sholat maghrib. Namun tiba-tiba saja, rasa kantuk datang menyerang dengan luar biasa. Mungkin ini juga akibat aku jarang tidur siang saat itu. Aku lebih memilih bermain dengan teman-temanku. Sekalipun ibu tidak pernah berhenti menyuruhku untuk tidur siang.
Meski dengan kantuk yang mendera tetap saja kulangkahkan kakiku ke masjid raya dekat rumah kami. Gelak tawa dan kebahagiaan selalu mengiringi langkah-langkah kecil kami. Udara terasa dingin sekali malam itu. Mungkin karena hujan sore tadi yang baru saja membasahi kota kami.
Rakaat demi rakaat pun sudah terlewati. Sesekali aku berhenti karena capek dan masih menahan kantuk. Tidak bisa bermain diluar karena hujan pun ternyata turun lagi. Sampai pada rakaat terakhir. Hingga tiba saatnya shalat witir. Shalat penutup dan penyempurna dari semua aktifitas ibadah kami malam itu.  Akibat terlalu kenyang makan saat buka puasa tadi, bahkan sholat witir penutup taraweh pun tak bisa kulaksanakan.  terlalu kenyang makan saat buka puasa tadi, bahkan sholat witir penutup taraweh pun tak bisa kulaksanakan. Kantuk yang mendera tak lagi bisa kutahan lagi. Seketika suara terjatuh mengagetkan bagian belakang tempat kujuga melakukan taraweh...Bruaaaaak...ternyata, aku terjatuh saat sholat witir. Jadi saat itu aku sholat dengan kondisi kantuk berat....Malu..pastilah...tapi tetap saat pulang kami berlarian penuh dengan suka cita lagi...

2 komentar:

  1. Keren mbak ...
    jadi keistimewaan salat witir kira2 apa saja ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Okay, trima kasih koreksinya Mas Iyan. sudah saya perbaiki ya

      Hapus

Belajar Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik

#KMP3 Ramadhan baru saja usai. Seiring gema takbir yang berkumandang. Nuansa bahagia menyambut hari yang fitri. Berbagai penganan pun dihi...