#KMP3
Ramadhan baru
saja usai. Seiring gema takbir yang berkumandang. Nuansa bahagia menyambut hari
yang fitri. Berbagai penganan pun dihidangkan sebagai bentuk suka cita
menyambut hari kemenangan.
Gema takbir
yang berkumandang selepas meghrib makin menambah nuansa sahdu bagi yang
mengimaninya. Menyambut kemenangan setelah satu bulan penuh kita berpuasa
menahan lapar, haus dan hawa nafsu yang kerap menggoda.
Segala perintah
dan amalan baik pun berlomba-lomba kita kerjakan. Mengharap balasan berupa
pahala dan ampunan dosa dari Yang Maha Kuasa. Serasa hidup begitu nyaman, dan
tentram. Mengingat semua orang berlomba-lomba untuk selalu berbuat baik dan
menghindari kejahatan.
Lantas saat
usai bulan yang mulia tersebut, apakah kita bisa akan tetap sama? Sejatinya manusia
adalah insan yang selalu dalam masa berproses. Saya yakin, tak ada satu
manusiapun yang ingin berbuat kebatilan. Semua pasti ingin berbuat kebajikan. Dimanapun
dan kapanpun juga pada siapapun yang dijumpainya.
Semoga semangat
Ramadhan dapat terus menyertai kita hingga tiba masa ramadhan selanjutnya. Tetap
berperilaku baik, dan selalu berlomba-lomba dalam hal kebajikan. Jangan sampai,
ibadah yang telah kita lakukan seakan-akan sirna hanya menjadi ritual rutin semata yang memang telah melekat
sejak kita dilahirkan.
Semangat kemenangan
saat 1 Syawal 1441 H hendaknya menjadi tolak ukur kita untuk terus menjadi
pribadi yang baik. Ukuran baik tentu ssaja mengacu pada norma dan ketetapan
yang telah ditentukan.
Jangan sampai
kita hanya berakhir pada kegiatan ibadah wayang semata. Tak ada manfaat dan
jejak pasti dalam penerapan hidup kita sehari-hari. Utamnaya kebermanfaatan
kita bagi sesama. Bukankah sebaik-beiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi
sesama?














